CERPEN
CINTA, MENGAPA KAU DATANG
by. Laelatul Maulidah
part 1
Berawal
dari mata berakhir dengan cinta. Namun, tak semua cinta berakhir dengan indah,
seperti yang aku alami saat ini. Awalnya Cuma sekedar teman biasa, kita saling
bicara, bercanda, ngomongin hal-hal aneh, bikin hal baru yang gak pernah ada
orang lakuin, dan lama kelamaan, entah siapa yang lebih dulu mencintai, yang
jelas aku mencintainya sejak hari itu. Hari dimana dia mau lakuin hal yang
bener-bener bikin aku ketawa disaat hati sedang gelisah karena aku harus
memilih, ikut papah tinggal di Jogja atau tetap disini tinggal bersama mamah.
Karena sesuatu hal yang membuat hubungan rumah tangga papah dan mamah harus
berakhir sampai disini, entah apa, keduanya sama sama merahasiakan dariku.
Untungya masih ada dia, si Bayu. Dia teman, namun sudah aku anggap seperti
kakaku sendiri. Dia yang selalu ada dimasa masa sulitku, dia yang selalu
memberi semangat disaat hati sudah benar-benar lelah. Hingga akhirnya aku mulai
jatuh cinta padanya.
Aku pendam
perasaan ini cukup lama, hingga pada suatu hari, sangat tidak kuduga, Bayu
mengatakan hal yang dari dulu ingin ku sampaikan padanya. “I love You”.
Mendengar kata itu dari mulut Bayu seakan akan seperti mimpi, sama sekali gak
percaya. Awalnya aku anggap Bayu itu cuma mau bikin aku ketawa tapi ternyata,
dia genggam tanganku dan segilintir kata terucap dari mulutnya. Sebait kata
yang membuatku yakin dengan kata-katanya. Aku bingung harus ngomong apa pas
Bayu mengatakan hal itu. Antara percaya dan tidak percaya, karena kita udah
temenan lama, dari awal aku nempatin rumah ini. Tadinya aku dan keluargaku
tinggal di Jogja di keluarga papah, tapi karena mamah pengin ngurusin Nenek
yang tinggal di Solo karena kebetulan Nenek juga lagi sakit, jadi kita mutusin
buat pindah ke Solo, tapi kita gak nempatin rumah nenek, kita tinggal lumayan
jauh dari rumah nenek. Awal ketemu Bayu, waktu itu aku baru tiba di Solo
sekitar pukul 14.00 WIB dan karena penasaran sama lingkungan rumah jadi aku
putusin buat keliling desa dulu. Diperjalanan mau balik kerumah gak sengaja
nabrak cowo yang lagi repot bawa cat rumah, kebetulan aku juga lagi gak fokus
liatin jalan masih fokus sama rumah rumah yang ada di Solo. Terjadilah tabrakan
antar orang, semua cat tumpah ke bajuku. Awalnya mau marah tapi waktu liat muka
cowo yang nabrak penuh sama cat jadi malah ketawa, merasa bersalah juga.
Akhirnya aku bantuin dia bawain cat sisa
sampai rumahnya. Sesampainya dirumahnya, sedikit kaget ternyata rumah dia
disamping rumah Nenek. aku disuruh duduk didepan rumah, gak diijini buat
pulang. Ya sudah nurut aja nungguin dia sampai selesai bersihin mukanya yang
penuh sama cat. Lumayan lama, sekitar 30 menit baru kelar bersihinnya. Aku kira
dia mau ngomong apa, atau mau ngomelin gitu, ternyata cuma mau kenalan. Huu
dasar cowo, ucapku dalam hati. Setelah selesai kenal kenalannya. Aku udah tau
kalo nama dia Bayu dan dia udah tau kalo nama aku Zea, aku lanjutan dengan
obrolin Nenek yang tinggal di sebelah rumahnya. Dia sedikit kaget pas tau aku
salah satu cucu Nenek upung, Nenek yang tinggal disamping rumahnya. Kita ngobrol sampai lupa waktu, seakan akan
udah kenal lama, padahal kita baru kenal tadi, dan anehnya aku langsung nyaman
ngobrol sama dia, padahal aku salah satu tipe orang yang susah buat akrab sama
orang apalagi cowo.
Jadi aku
udah kenal Bayu sekitar 8 tahun. Waktu pertemanan yang cukup lama hingga
akhirnya kita saling jatuh cinta. Aku terima perasaan Bayu, walaupun awalnya
takut, karena hubungan pertemanan bisa berakhir hanya dengan cinta, cinta yang
berujung saling menyakiti. Namun, Bayu tetap yakin jika hubungan kita nanti
tidak akan ada yang menyakiti. Akhirnya perasaan yang sudah aku pendam sejak
lama bisa aku katakan hari ini. “I Love You Too”. Terima kasihTuhan, karena
cintaku selama ini tak bertepuk sebelah tangan.
Keesokan
harinya, Bayu mengajakku untuk pergi kesuatu tempat, dan dia menjemputku
dirumah nenek, kenapa dirumah nenek? Karena aku tak memilih antara mamah atau
papah, aku tak ingin menyakiti salah satu dari mereka jika nanti aku tetap
memilih. Mereka sama-sama ingin menjagaku, tapi aku tak bisa membuat salahsatu
dari mereka bersedih, jadi kuputuskan untuk tinggal dirumah nenek. Sejak
keputusanku untuk tinggal bersama nenek, papah pergi ke Jogja tapi dia masih
selalu mengabariku, dan mamah tetep berada di rumah kita dulu di Solo. Jaraknya
lumayan, sekitar 45 menit dari rumah nenek, mamh juga masih sering datang
kerumah nenek untuk sekedar menemuiku. Aku beruntung, walaupun papah dan mamah
sudah tidak tinggal bersamaku lagi tetapi mereka masih peduli dengan keadaanku.
Aku masih dianggap seolah olah gadis kecil mereka, aku gak marah jika mereka
masih menganggapku anak kecil, karena aku juga masih ingin dimanja mereka,
walaupun umurku sudah menginjak 22 tahun.
Setelah
Bayu datang kerumah nenek, kita langsung pergi ketempat yang Bayu pengin
datengin dengan mengendarai sepeda motornya. Sesampainya di lokasi, indah benar
benar indah, gak bisa ngomong apa-apa. Sepanjang jalan disuruh nutup mata, pas
udah dibuka matanya, ngeliat pemandangan seperti ini jadi pengin nangis. Dan
Bayu sadar kalo mataku mau netesin air mata, dia langsung naruh jari
telunjuknya dideket mata buat ngusap tetesan air mata yang bentar lagi nyampai
pipi. Lagi asik asiknya nikmatin pemandangan, tiba-tiba Bayu nutup mataku pake
kedua tangannya, dan menyuruhku untuk jalan maju. Ikutin apa yang Bayu suruh,
pas udah berhenti , dan Bayu buka kedua tangannya yang nutupin mataku. Ya
Tuhan, kaget, seneng, bahagia, gak nyangka juga, campur aduk hatinya, ternyata
Bayu udah nyiapin kejutan. Dia pasang payung payung aneh berwarna warni, dia
taroh bunga bunga disekeliling tempatku berdiri, dan yang lebih bikin nyesek
dihati, ada cincin tergantung dan disebalik salah satu payung tertulis sebuah
kalimat. “will you marry me?”.
•• to be
countinue ••
Komentar
Posting Komentar