CERPEN

TIANG ORANGTUA
(episode 1)

            Disebuah rumah kecil, tinggalah kedua anak laki-laki bersama ibu dan ayahnya, kehidupan mereka amat rukun hingga pada suatu ketika terjadi kesalah pahaman antar kedua anak laki-laki itu. Berawal dari sebuah bungkusan kecil yang ibu berikan kepada kedua anak laki-lakinya itu, mereka berdua sama-sama di beri bungkusan kecil tapi salah satu anaknya, tepatnya si sulung merasa ibunya tidak adil, karena isi bungkusannya hanya sebuah kue kering dan itu pun ada bekas gigitan si ibu, sedangkan isi bungkusan adiknya kue kering yang masih utuh beserta minuman. “ibu kenapa kau berikan ini padaku (sambil menunjuk bungkusan yang dipegangnya)” kata si sulung, ibunya hanya menjawab dengan senyuman lalu pergi meninggalkan kedua anaknya. Si sulung semakin marah dan dengan sengaja mendorong adiknya sampai terjatuh. “aduh” teriak si bungsu.
            Keesokan harinya, perasaan marah si sulung masih membara dan mungkin akan semakin membara, apalagi dengan kepala matanya sendiri ia melihat ibu dan ayahnya sedang menemani si bungsu sarapan, “kenapa ibu  tidak mengajakku sarapan bersama, apa dia tidak ingin aku ada disini” kata si sulung dalam hati. “hai nak, kenapa hanya berdiri disitu, sini ikut sarapan bersama kami” kata ayahnya.  “tumben kamu bangun lebih awal, kalo mau makan ambil piringnya dulu di dapur , karena ibu tadi tidak menghitungmu” kata si ibu. Mendengar ucapan ibu,si sulung langsung pergi meninggalkan rumah.
            Perasaan marah selalu terlintas di pikiran si sulung, bahkan dia tidak ingin pulang kerumah, hatinya selalu berkata “oh, Tuhan... kenapa? Kenapa ibu tidak memperlakukan dengan adil, bahkan dia seperti tidak ingin aku ada, aku butuh keadilan ibu”. Tiba-tiba telepon si sulung berdering, rupanya itu telpon dari ayahnya, “hallo yah, ada apa? Kata si sulung. “kamu dimana? Kenapa tidak pulang..”kata si ayah, “aku akan pulang setelah aku telah lupa dengan ketidak adilan ini” kata sulung sambil menutup telponnya, setelah menutup telponnya tak lama suara deringan telpon selalu terdengar, karena merasa terganggu dengan suara deringan telpon, si sulung langsung mematikan telponnya.

            Keadaan dirumah, “yah, dimana sulung”tanya ibu cemas. “mungkin dia tidak akan pulung hari ini” jawab si ayah. Si ibu berfikir, dan seketika menyadari . “astaga..... apa yang aku berikan kepada sulung, kenapa aku lupa telah memakan  kue dan juga menghabiskan minumannya” kata si ibu. Lalu si ibu menceritakan kejadiannya pada si ayah. “ tadi ibu kepasar, dan disana ibu membelikan kedua anak kita sebuah kue beserta minumannya, namun di jalan saat pulang, ibu terjatuh. Karena lelah ibu memakan salah satu kuenya dan menghabiskan minumannya, ketika sampai rumah, betapa bahagianya ibu melihat kedua anak kita sedang bermain bersama, walaupun umur mereka sudah bukan anak-anak lagi, tetapi mereka tidak malu ataupun risih untuk memperlihatkan keakraban mereka, karena kebahagiaan itu ibu lupa kalau ibu telah memakan salah satu kuenya, pantas saja saat ibu memberikan bungkusannya si sulung seperti tidak ingin dan wajahnya memerah”. “yah, apa yang harus ibu lakukan?” tanya si ibu. “minta maaflah, dan jelaskan pada anakmu”jawab si  ayah. ..... (to be countinue!!!!!!!!!!!)            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH STAR OFFICE WRITER

BAHASA ASSEMBLY

MAKALAH HAJI DAN UMROH